Mari Ciptakan Pertanian Tanpa Bahan Kimia

Jumat, 24 April 2015

Manfaat Agensi Hayati


Agensia hayati dapat di artikan sebagai agen pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berbasis mahluk hidup. Agensia hayati dapat digolongkan menjadi golongan mikroorganisme dan agensia hayati golongan predator. Agensia hayati golongan mikroorganisme diantaranya ada dari golongan jamur, bakteri, parasitoid dan parasit. Mekanisme kerja agensia hayati diantaranya yaitu:
1. Antibiosis/lisis, yaitu terjadinya penghambatan atau penghancuran suatu organisme oleh senyawa metabolik beracun yag dihasilkan organism lain.
2. Kompetisi/persaingan terhadap inang(tempat hidup) dan hara
3. Hiperparasitisme yaitu mekanisme dimana suatu agens antagonis ini dapat terjadi melalui satu atau lebih mekanisme antagonisme.
Beberapa keunggulan agensia hayati diantaranya:
1. Mengurangi penyakit yaitu dengan cara:
    • Mengurangi jumlah inokulum pathogen melalui bentuk bertahan diantara tanaman
    • Mengurangi produksi dan penyebaran propagul(bagian tubuh inokulum patogen)yang berpotensi
    • Menekan pertumbuhan miselium
2. Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman
3. Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali
4. Melindungi perkecambahan biji dan akar-akaran dari sumber infeksi penyakit
5. Ramah lingkungan
6. Tidak menimbulkan resistensi

Agen Hayati

Agens Hayati merupakan Agens Pengendali Hayati (Biological Control Agens), setiap organisme meliputi species, subspecies, varietas, semua jenis serangga, nematoda, protozoa, cendawan (fungi), bakteri, virus, mikroplasma serta organisme lainnya yang dalam semua tahap perkembangannya dapat digunakan untuk keperluan pengendalian hama penyakit tanaman atau organisme pengganggu dalam proses produksi, pengolahan hasil pertanian dan berbagai keperluan. Agens pengendali hayati ini disebut patogen yang dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu patogen serangga dan agens antagonis patogen tumbuhan.